Rabu, 25 Juni 2008

13 Tahun Telkomsel Leading In Service


Yang Bisu Pun Pakai Telkomsel

Tak disangka Telkomsel kini menginjak usia 13 tahun. Sebagai operator seluler pioneer dibidang pertelekomuniksian mobile di Indonesia, keberadaan Telkomsel kini tidak saja dapat diakses dan dimanfaatkan hampir dimerata pulau di Kepri dan daerah di Indonesia.
Produk Telkomsel pun kini diminati dan dipergunakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Tidak saja mereka yang kerja d kantoran, pegawai negeri, pedagang, business man, supir angkot dan nelayan untuk berbagai keperluan. Produk tehnologi komunikasi Telkomsel ternyata juga dipergunakan sebagai media belajar mengajar.
Pengunaan produk Telkomsel sebagai media pembelajaran dipergunakan para guru di sekolah luar biasa (SLB) di Kota Tanjungpinang bagi mendidik siswa mereka yang mengalami cacat tuna runggu atau bisu. Selain dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, oleh siswa tuna runggu, berkomunikasi dengan telefon seluler lebih memperlancar dan lebih memahami pembicaraan melalui jalinan komunikasi dalam mengatasi keterbatasan berbicara dengan orang lain.
Kepala Sekolah (Kepsek) SLB Tanjungpinang Riasnely, Jumat (20/6) pada Batam Pos menjelaskan pemakaian telpon seluler di kalangan siswa SLB dimulai beberapa tahun belakangan ini. Sebenarnya, kata Riasnely, pengunaan telpon seluler sebagai alat komunikasi tidak saja dimanfaatkan siswa yang tuna runggu tapi juga dimanfaatkan siswa tuna grahita (IQ dibawah rata-rata manusia normal).
Pemanfaatkan tehnologi komunikasi itu oleh siswa tuna runggu, mengunakan short massage service (SMS). ‘’Kalau ngomong langsung dengan orang lain tentunya tidak bisa dan sulit dimengerti. Oleh sebab itu mereka mempergunakan SMS untuk berkomunikasi menyampaikan maksudnya dengan orang lain. Sehingga dapat lebih jelas meskipun pemahaman dan kosa kata yang dimiliki mereka terbatas,’’ kata Riasnely, saat ditemu Batam Pos di SLB yang terletak Jalan Kijang Lama tersebut.
Di SLB ini, setidaknya terdapat 6 siswa tuna grahita dan 5 siswa tuna runggu. Dari 6 siswa tuna grahita empat diantaranya mempergunakan telpon seluler dan dari 5 siswa tuna runggu tiga diantaranya mempergunakan telpon genggam. Setidaknya, lima diantara siswa penguna hp tersebut mempergunakan kartu produk Telkomsel, yakni kartu AS.
Di SLB satu-satunya di Kota Tanjungpinang tersebut, siswa diperkenankan membawa telpon seluler. Kebijakan ini, jelas Riasnely telah lama dilakukan agar mereka dapat terus menjalin komunikasi dengan lain disamping sebagai media pembelajaran bagi mereka. Kebijakan memperkenankan siswa SLB membawa hp, tentunya berbeda dengan sekolah normal.
‘’Kebijakan ini tentunya sangat beda dengan sekolah biasa yang melarang siswa membawa dan mengaktifkan handphone di sekolah. Kebijakan ini dilakukan agar siswa dapat belajar lebih banyak kosa kata dan berkomunikasi dengan yang lain,’’ ucap Riasnely.
SMS yang dikirim siswa, tidak saja dikirimkan pada rekan dan orang tuanya. Tapi juga dikirimkan pada guru. Sebagai mana siswa yang memiliki kekurangan dalam kosa kata dan tata letak kalimat, sebut Riasnely, pengunaan dan tata letak kata tidak tersusun secara bagus.
‘’SMS yang tidak tersusun itu dibahas bersama, terutama saat mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dengan harapan mereka semakin paham dan menguasai berbagai kosa kata awam, serta melatih menyusun kata dan kalimat pada mereka. Pengunaan SMS di SLB ini merupakan salah satu metode pendidikan Bahasa Indonesia yang diberikan pada mereka agar cepat paham,’’ terang Riasnely.

Melalui terjemahan yang disampaikan Riasnely pada Batam Pos, menurut penjelasan Lia, siswa tuna runggu di SLB tersebut, ia menyebutkan rata-rata dalam satu bulan menghabiskan pulsa isi ulang kartu AS Rp50 ribu . SMS yang dikirimkannya sebagian besar ditujukan pada teman. Hal sama juga dikatakan Nurul. Siswa tuna runggu yang satu kelas dengan Lia juga mengirimkan SMS paling banyak ke teman. Berbeda dengan Lia, Nurul, lebih hemat dalam membeli pulsa. ‘’Kirim SMS kebanyakan pada kawan. Paling dalam satu bulan habis Rp50 ribu,’’ kata Lia, sembari mengacungkan jari telunjuk.****

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Bang Amran Setiawan.. Boleh tidak blognya kami link-kan di Blog Batam Cyber Island www.batamcyberisland.com/blog ?