Minggu, 15 Juni 2008

Melihat Kawasan Pemukiman Masyarakat di Sungaipulai

Pemukiman Semakin Bertambah, Penduduk Enggan Digusur

Kawasan disekitar waduk Sungaipulai kini telah banyak didiami masyarakat. Dari jalan menuju ke Kijang, puluhan rumah masyarakat tumbuh disekitar waduk dan beberapa diantaranya malah berdiri hanya beberapa puluh meter dari pinggir waduk.
Pagar pembatas yang menunjukan kawasan resapan dengan lahan masyarakat tidak tampak disini. Dan tampaknya pemukiman masyarakat yang mendiami kawasan ini akan terus bertambah. Sebab, kapling tanah bekas tebangan dan pembakaran tampak dibeberapa tempat.
Ketua Rukun Tetangga (RT) 04/RW 01 Kampung Suka Damai Kecamatan Gunung Lengkuas Zazli Rais (37) menjelaskan puluhan masyarakat sudah lama bermukim di kawasan itu sejak sebelum waduk tersebut dibangun dan kawasan itu dahulu bukan hutan lindung tapi merupakan perkebunan karet.
‘’Ketetapan kawasan disekitar waduk ini seluas 574 ha sebagai kawasan hutan lindung resapan hanya sepihak. Sebab, dulunya kawasan ini perkebunan karet,’’ kata Zazli Rais, pada Batam Pos disela pengobatan gratis yang dilaksanakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di kampung tersebut.
Diceritakan Zazli Rais, sebelum waduk tersebut dibangun kawasan dimana waduk itu berada adalah kawasan rawa dengan pemilik lahan Manjoyo. Kawasan rawa itu, jelasnya, kemudian oleh Pemkab Kepri diperdalam dengan mengunakan kobe dan dibuat waduk. Hanya kawasan yang kena genangan air saja, sebut dia yang dilakukan proses pengantian oleh Pemkab Kepri waktu itu.
‘’Waktu itu proses ganti rugi dan pembebasan lahan tidak ada. Sehingga masyarakat membeli dan mengantongi surat alas hak. Kini 99 persen penduduk di sini memiliki surat alas hak. Sertifikat kepemilikan tanah dari Badan Pertanahan Negara (BPN) belum. Pagar pembatas juga tidak ada. Bagai mana mahu dibatasi, karena lokasinya saja bekas kebun karet. Sisa-sisa bekas perkebunan karet juga masih ada,’’ ucap Rais.

Ditanya bagai mana jika kelak pemukiman masyarakat di sekitar waduk di gusur? Rais mengatakan keengannanya. ‘’Ngak perlu digusurlah. Ganti rugi juga tidak mahu,’’ jelasnya.****



Tidak ada komentar: